Penggunaan Kecerdasan Artifisial dalam Pembelajaran Mahasiswa
Pada Senin, 28 Oktober 2024, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kuliah umum bertajuk “Revolusi Kecerdasan Artifisial (KA) dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang Beretika“. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB dan dihadiri oleh mahasiswa PBSI UAD yang sangat antusias.
Sambutan dibuka oleh Ketua Program Studi PBSI, Roni Sulistiyono, M.Pd. dalam sambutannya, Roni mengingatkan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi, khususnya kecerdasan artifisial. Ia menekankan, “Jika bapak/ibu dosen tidak mengikuti perkembangan ini, maka akan dapat dikibulin.” Roni juga menyoroti manfaat kecerdasan AI yang dapat membantu dalam menyusun tugas kuliah dan tugas akhir, tetapi tetap harus memperhatikan marwah dan etika ilmiah.
Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan oleh pembicara utama, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc., yang merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hardika mengawali presentasinya dengan menjelaskan perkembangan teknologi dan kecerdasan artifisial yang semakin pesat. Ia menjelaskan bagaimana kemajuan ini membawa dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.
Hardika juga membahas tentang Generative AI, sebuah teknologi yang mampu menghasilkan konten baru berdasarkan data yang ada. Ia menjelaskan, “Generative AI tidak hanya sekadar alat, tetapi juga bisa menjadi mitra dalam proses pembelajaran.” Hal ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk lebih kreatif dalam menyusun karya-karya mereka.
Dalam sesi selanjutnya, Hardika mengulas pemanfaatan AI dalam dunia pendidikan. Ia memberikan contoh konkret bagaimana AI dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar, mulai dari analisis teks hingga pengembangan kurikulum yang lebih interaktif. “Kecerdasan artifisial dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih personalized bagi setiap mahasiswa,” ujarnya.
Penggunaan Generative AI oleh mahasiswa menjadi topik hangat dalam sesi terakhir pemaparan. Hardika memberikan tips dan trik bagi mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi ini secara etis. Ia menegaskan pentingnya menjaga integritas akademik dan tidak mengandalkan AI secara berlebihan dalam menyelesaikan tugas.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias antara mahasiswa dan pembicara. Banyak pertanyaan yang dilontarkan mengenai cara-cara praktis dalam menerapkan kecerdasan artifisial dalam pembelajaran bahasa dan sastra. Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dan mendukung pengembangan kemampuan mereka di era digital yang semakin maju.