Berawal Tidak Suka Pelajaran Bahasa Indonesia, Atik Menjadi Wisudawati Lulusan Terbaik di Tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD
Atik Widyaningrum, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (PBSI UAD) menjadi salah satu lulusan terbaik di tingkat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Atik, sapaan akrabnya mampu menyabet IPK sebesar 3,95 dalam waktu 3,5 tahun. Atik mendapatkan urutan ke-5 kategori wisudawan IP fakultas tertinggi S1.
Atik yang awalnya tidak suka dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, namun sekarang seperti berbanding terbalik dengan ucapannya. “Karena sejak zaman sekolah dulu paling tidak suka mata pelajaran bahasa Indonesia. Menurut saya bahasa Indonesia itu tidak pasti. Tetapi kemudian dari situ jadi penasaran dan tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut,” ujar Atik.
Semasa kuliah, Atik aktif di berbagai kegiatan baik itu organisasi ataupun program lainnya. Organisasi yang ia pernah ikuti adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBSI selama dua periode. Atik pernah mengikuti berbagai program yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek seperti program pendanaan PHP2D, P3D, Abdidaya, P2MW dan berbagai kompetisi lainnya seperti PKM-M (Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat). Setelah selesai mengikuti beberapa organisasi dan program pendanaan, Atik aktif menjadi Student Employment di BIMAWA sampai sekarang.
Walaupun Atik mempunyai kesibukan yang begitu padat, ia mampu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Atik mempunyai cara agar dapat mengatur waktu antara kuliah dengan aktivitas lainnya. “Cara saya mengatur waktu yaitu dengan memanfaatkan waktu luang yang ada di sela-sela aktivitas atau kegiatan yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. Kemudian ketika tubuh benar-benar membutuhkan istirahat jangan dipaksa untuk mengerjakan sesuatu karena hasilnya pasti tidak akan maksimal. Ketika waktunya istirahat, maka istirahat. Ketika waktunya untuk beraktivitas, maka lakukan dengan ikhlas dan semangat. Terakhir tentunya diusahakan mengerjakan sesuatu jauh-jauh hari sebelum batas waktu tertentu supaya tidak menumpuk dengan tugas lain dan tidak diawali dengan aktivitas lain,” ujar Atik.
Bagi Atik, hal penting yang harus diperhatikan masa kuliah adalah mampu mengatur manajemen waktu dan berani mengambil peluang yang penuh risiko. “Manajemen waktu dan berani mengambil peluang dengan mempertimbangkan risiko. Sebelum melakukan sesuatu betul-betul difikirkan apakah hal tersebut sesuai dengan tujuan dan kemampuan kita atau tidak. Jika iya ambillah peluang tersebut, jika tidak berhenti cukup sampai di situ. Tetapi mencari peluang lain yang lebih sesuai dengan tujuan kita. Tanpa kita sadari akan memiliki kemampuan manajemen waktu dengan baik sebagai bentuk rasa tanggung jawab,” ujar Atik.
Atik pun bangga dan tidak menyangka ketika ia menjadi salah satu wisudawan terbaik di tingkat fakultas dengan IPK yang ia dapatkan. Persaingan di tingkat prodi PBSI sudah sangat sengit, apalagi di tingkat fakultas. Tentunya selama ia berkuliah di PBSI FKIP UAD tidak hanya mendapatkan prestasi, namun pengalaman yang berkesan baginya yang tentunya mempunyai manfaat bagi kehidupan ke depannya nanti. Kenal dengan banyak dosen dan mahasiswa baik yang satu prodi maupun prodi lainnya. “Bekal ilmu yang tentunya akan kita perlukan di dunia kerja serta motivasi untuk terus belajar dan belajar (haus akan ilmu),” ujar Atik. Atik berharap, bekal di S1 ini dapat ia bawa dan amalkan kepada orang lain dan tentunya sebagai dasar utama untuk melanjutkan pendidikan di S2 nantinya.
(Muh. Rayhan Maulana)