Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat kepada Alfaris Cindy Lavhasa yang telah diterima dalam Program Magang Studi Independen Bersetifikat (MSIB) Batch 7. Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi Alfaris dalam mengejar ilmu dan pengalaman di bidang pendidikan. Dengan bergabung di Hoshizora Foundation, Alfaris akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan serta wawasan dalam bidang capacity building dan pengelolaan guru.

Program MSIB adalah inisiatif yang diadakan dan diawasi langsung oleh Kemendikbudristek selama satu semester. Program ini dirancang untuk memberikan mahasiswa pengalaman kerja yang berharga serta pengetahuan tentang praktik terbaik di industri yang mereka minati. Dengan terlibat dalam proyek yang konkret, peserta dapat merasakan langsung dinamika dunia kerja serta tantangan yang dihadapi dalam sektor pendidikan.

Selama program ini, mahasiswa akan mendapatkan berbagai benefit, termasuk Bantuan Biaya Hidup (BBH), mobilisasi atau travel, serta mentorship dari para profesional di bidangnya. Hal ini tidak hanya membantu mahasiswa untuk fokus pada pengembangan diri, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan pengalaman yang maksimal selama magang. Selain itu, mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan Laporan Bulanan dan Laporan Akhir sebagai bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi atas progres yang telah dicapai.

Hoshizora Foundation dikenal sebagai lembaga yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Dengan dukungan tim profesional dan pengalaman yang kaya, Alfaris akan belajar tentang strategi pengembangan kapasitas bagi guru-guru di berbagai daerah. Ini adalah langkah penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih baik, terutama di daerah yang membutuhkan perhatian lebih.

Kami berharap, melalui program ini, Alfaris dapat meraih pengalaman yang bermanfaat dan menerapkan ilmunya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Selama magang, Alfaris juga akan melengkapi dokumen serta membutuhkan rekomendasi dari perguruan tinggi melalui platform yang telah disediakan. Semoga kesuksesan selalu menyertai perjalanan Alfaris di Hoshizora Foundation dan memberikan inspirasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk mengejar kesempatan serupa.

Intan Awalia Putri, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), baru-baru ini berhasil meraih juara II dalam Lomba Cipta Puisi Nasional Sandiwara Purnama #6 yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Genesa UIN Walisongo Semarang. Lomba yang diadakan secara daring ini menarik minat sekitar 400 peserta umum dan 20 peserta dari perguruan tinggi, menciptakan persaingan yang ketat dan mengharuskan para peserta untuk menunjukkan kualitas karya terbaik mereka.

Puisi karya Intan yang berjudul “Derita yang Mengudara” mengangkat tema perjuangan manusia modern dalam memenuhi ekspektasi diri. Dalam puisinya, Intan mengajak pembaca untuk menyadari bahwa di tengah penderitaan, selalu ada Tuhan yang mendengar dan menerima rintihan doa. Melalui ungkapan puitisnya, ia berhasil menangkap kompleksitas emosi yang dialami banyak orang di era modern, sekaligus menawarkan harapan dan ketenangan.

Proses penciptaan puisi ini tidaklah mudah bagi Intan. Ia menghadapi tantangan dalam menyesuaikan isi puisinya dengan tema yang diangkat. “Butuh beberapa waktu bagi saya untuk memantapkan hati memilih tema manusia sebagai dasar utama saya membuat puisi ‘Derita yang Mengudara’,” ujarnya. Meskipun proses tersebut penuh dengan kesulitan, semangat Intan untuk berkarya tetap tinggi, menunjukkan ketekunan dan dedikasi dalam menulis.

Meskipun penuh tantangan, Intan merasa sangat antusias mengikuti lomba ini. “Ada kesempatan bagi saya untuk mengetahui potensi dalam dunia sastra, terutama puisi, bersama orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama dengan saya. Pesannya, semoga semakin banyak kegiatan yang dapat memacu saya untuk berkarya, salah satunya melalui perlombaan seperti ini,” tambahnya. Motivasi terbesar Intan dalam mengikuti lomba ini adalah untuk mengukur kemampuannya dalam menciptakan puisi. Ke depannya, ia bertekad untuk terus mengembangkan potensinya di dunia sastra secara lebih mendalam, dan prestasi ini tentu menjadi langkah awal yang menggembirakan dalam perjalanan karier sastranya.