PBSI UAD Gelar Temu Alumni

BANTUL (KRjogja.com)  – Temu Program Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) digelar di Auditorium Masjid Ahmad Dahlan Kompleks Islamic Center Kampus 4 UAD, Jalan Lingkar Selatan, Tamanan Bantul. Dalam acara itu juga menghadirkan tiga pembicara lintas generasi alumni PBSI UAD dengan latar pekerjaan lain.

Ketua Panitia Dra. Sudarmini, MPd, Selasa (6/3) mengatakan, hadir sebagai pembicara yakni Dr Asyraf Suryadin (Kepala Biro Kesra Provinsi Bangka Belitung) sekaligus Pjs Walikota Pangkalpinang. Pembicara kedua Esti Suryani MPd, guru berprestasi di DIY dan Jateng dari SMK Negeri 1 Surakarta serta Mahfud Suwono Jati, SPd (Penyidik ​​di Polda DIY).

Dijelaskannya, temu alumni PBSI UAD ini sarana menjalin silaturahmi dan mempererat sinergi. Hubungan baik antara alumni dan program studi harus dijaga, karena alumni merupakan salah satu aset penting yang tidak boleh dikesampingkan. “Setiap alumni punya cara berbeda dalam menyebarkan ilmu. Bisa melalui lembaga pemerintahan, guru, bahkan bekerja di kepolisian. Ini menunjukkan bahwa lulusan PBSI UAD memiliki keterampilan diberbagai bidang,” jelasnya.

Ketua Program Studi, Dra Triwati Rahayu MHum menginginkan adanya koneksi dan komunikasi yang berkelanjutan, terutama untuk alumni yang berada di luar Jawa. “Terkadang sulit untuk menjalin koneksi dengan alumni yang ada di luar Jawa, tetapi kami sedang mengusahakan. Intinya antara alumni dan program studi tetap harus menjaga komunikasi.” katanya.

sama diketahui, dalam acara itu alumni tertua yang hadir angkatan 1982 dan yang termuda 2013. Selain mengadakan panel diskusi, tindak lanjut dari kegiatan yang bertajuk “Menjalin Koneksi dengan Alumni” untuk merumuskan Pengurus Alumni PBSI Pusat dan rencana penerbitan buku setiap tahun sekali. (Roy)

Arsip Kedaulatan Rakyat 6/3/2018

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI

Bahasa merupakan media untuk menunjukkan identitas kultural sebuah negara, sekaligus pemersatu negara yang memiliki suku dan adat istiadat yang beragam. Begitu pula dengan peran bahasa Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi awal lahirnya bahasa Indonesia, dan dijadikan sebagai bahasa nasional.

Saat ini, sedang gencar tentang isu akan dibangun perguruan tinggi asing di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara. Sayangnya, perguruan tinggi tersebut bisa menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Sebab, pembelajaran bahasa asing akan lebih tinggi perkembangannya daripada bahasa Indonesia sendiri. Ini akan berdampak pada berkurangnya minat orang-orang untuk memperlajari bahasa Indonesia.

“Hal ini menjadi tugas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) untuk selalu memelihara bahasa nomor satu kita. Selain itu, pendidikan untuk bahasa Indonesia harus semakin bagus, kita harus menangkal kepunahan bahasa kita. Apalagi anak-anak kecil sekarang banyak menggunakan bahasa yang tidak baku, sehingga dapat berdampak buruk bagi bahasa jika tidak segera diubah,” jelas Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara seminar nasional PBSI UAD.

Seminar yang berlangsung pada Sabtu (03/03/2018) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ini mengundang Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd, dan Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum sebagai pembicara. Tema yang diangkat  adalah “Paradigma Mutakhir Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI”.

Seperti yang sudah diketahui, mutu pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Hasil tes internasional dari tahun ke tahun, siswa Indonesia selalu berada di posisi bawah. Hasil Program in Internastional Reading Literacy (PIRL), Indonesia memperoleh skor 405, peringkat ke 41 dari 45 negara peserta, jauh dibandingkan sama Singapura yang berada nomor 2 di atas.

“Dengan adanya seminar nasional ini, semoga kita dapat memelihara budaya prestasi, dan dapat bersaing di kancah dunia,” harap Kasiyarno. (ASE/Humas UAD)

Penulis Cahaya di Tirai Sakura Sambangi FAS UAD

Riza Perdana Kusuma, penulis novel best seller Cahaya di Tirai Sakura hadir dalam Forum Apresiasi Sastra (FAS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain sebagai penulis ia juga bertindak sebagai pembedah, dengan dimoderatori oleh Jemi Ilham.

“Malam ini, saya khusus datang ke Yogyakarta hanya untuk UAD!” serunya di tengah-tengah sesi bedah buku.

Bertempat di aula kampus 2 UAD Jalan Pramuka, Riza menceritakan kisah hidupnya selama di Jepang yang ia tuangkan dalam novel tersebut. Ia tak henti-hentinya memberikan motivasi pada seluruh audiens, baik motivasi dalam menulis maupun motivasi dalam hidup. Baginya, mimpi itu perlu dan mungkin sekali dapat terwujud.

“UAD sebetulnya kampus ketujuh belas yang saya hadiri sejak peluncuran buku ini. Memang sejak menulis, saya berkomitmen this is a time for me to giving back to the society. Inilah saatnya saya kembali memberikan sesuatu, mengabdi kepada masyarakat. Saya melakukan ini bukan untuk komersial, tetapi untuk beramal dengan sesuatu yang diberikan Allah Swt. Jadi begitu ini kesampaian (buku Cahaya di Tirai Sakura terbit), saya bernadzar bahwa setiap undangan yang saya dapatkan maka akan saya perjuangkan untuk bisa menghadirinya,” jelas Riza saat ditemui seusai acara.

Riza mengaku sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang hadir dalam bedah buku Cahaya di Tirai Sakura.

“Saya selalu bersemangat ketika melihat orang lain mengapresiasi buku saya. Bahwa tidak banyak orang diberi kesempatan untuk bisa membagi apa yang dialami dalam hidupnya. Dan alhamdulillah, saya sudah mendapatkan banyak sekali dalam hidup ini sehingga saya ingin selalu berbagi. Setiap kali saya melihat antusiasme yang semacam ini, saya merasa itu sebuah anugerah untuk saya.”

Dalam acara yang diselenggarakan pada 28 Februari 2018 ini, Riza membagikan beragam cerita unik selama tinggal di Jepang, motivasi menulis, hingga tips sukses dalam hidup. (dev/Humas UAD)

Semarak Milad ke-36 PBSI UAD

Pembukaan Semarak Milad ke-36 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berlangsung ramai. Rangkaian acaranya mencakup Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Nasional, Lomba Penulisan Esai Tingkat Nasional, dan Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat DIY-Jateng. Pembukaan bertempat di green hall kampus II UAD, Jalan Pramuka pada Ahad, (15/10/2017). Acara menarik ini dihadiri oleh Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si.,DEA, Sekretaris Prodi Roni Sulistiyono, M.Pd, beserta jajaran dosen PBSI.

Semarak Milad ke-36 PBSI UAD terselenggara atas kerja sama Prodi PBSI dan Himpunan Mahasiswa Program Studi PBSI (HMPS PBSI), serta beberapa sponsor media partner. Mengangkat tema “Mengukuhkan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Diri Bangsa”, acara ini dibuka dengan pembacaan Sumpah Pemuda dan pemukulan gong oleh Wakil Dekan FKIP. Dalam sambutannya, Suparman mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Saya berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, tidak hanya memperkuat kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas diri bangsa Indonesia. Namun, juga memunculkan rasa bangga dalam jiwa peserta terhadap bahasa Indonesia,” tuturnya. (dev/humas UAD)

PBSI UAD Adakan Klinik Penulisan Buku Ajar

Selasa (31/10), Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarkan Klinik Penulisan Buku Ajar. Kegiatan dilaksanakan di hotel East Parc, Yogyakarta. Hadir sebagai pembicara Prof. Dr. Wahyu Wibowo dari Universitas Nasional. Dalam sambutannya, Roni Sulistiyono, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memicu dosen produktif menulis buku ajar.

UAD Terakreditasi A

“Terima kasih kepada semua pihak, yang telah mendukung penyelenggaraan pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan. Dengan akreditasi ranking A ini, semoga UAD lebih terpacu untuk meningkatkan kontribusinya kepada masyarakat.” -Dr. Kasiyarno, M.Hum., Rektor UAD.

Dari penjelasannya ketika ditemui di ruang rektor, Sabtu (28/10/2017), Kasiyarno mengungkapkan prestasi yang dicapai ini merupakan akumulasi dari kinerja seluruh elemen di UAD. Capaian individu maupun kelompok, baik mahasiswa, karyawan, dosen, pimpinan program studi, fakultas, lembaga biro dan kantor, serta semua elemen.

Ditemui di tempat berbeda, Kepala Badan Penjaminan Mutu (BPM) UAD, Utik Bidayati, S.E.,M.M., menerangkan bahwa proses yang dilakukan untuk mencapai akreditasi A.

“Kami berjuang sejak 2014 untuk masuk akreditasi A. Saat itu, UAD masih dalam proses berkembang dan pembenahan. Selama kurun 2 tahun, UAD dapat membuktikan kalau kinerjanya meningkat. Hasil ini patut disyukuri, kita menunjukkan progres positif dalam menjalankan institusi.”

Akreditasi yang diperoleh UAD sesuai dengan SK dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 3632/SK/BAN-PT/Akred/PT/2017 Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT). (ard)

Arsip Humas UAD

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55191
Telp. (0274) 563515, 511830
Fax. (0274) 564604

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960