Lokakarya Kiat Sukses Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian DPRTM 2025
Yogyakarta, 18 Maret 2025 โ Bertempat di Ruang Meeting Perpustakaan Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), lokakarya bertajuk “Kiat Sukses Penyusunan Proposal Penelitian dan Pengabdian DPRTM 2025” berhasil dilaksanakan dengan sukses pada hari Selasa, 18 Maret 2025. Lokakarya ini dihadiri oleh dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD, yang dilaksanakan dari pukul 09.30 hingga 17.00 WIB.
Dalam acara ini, peserta diajak untuk mendalami berbagai aspek penting terkait penyusunan proposal penelitian dan pengabdian yang diharapkan mampu lolos seleksi pendanaan dari DPPM (Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan wawasan yang mendalam bagi dosen-dosen PBSI UAD dalam mengajukan proposal yang berkualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DPPM.
Acara dimulai dengan sambutan penuh semangat dari Roni Sulistiyono, M.Pd., yang menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat termotivasi untuk menyusun proposal dengan baik. Beliau mengungkapkan, “Semangat Bapak/Ibu untuk menyusun proposal semoga dapat membuahkan hasil yang maksimal, dan kita semua dapat meraih pendanaan penelitian dan pengabdian dari DPPM.”
Lokakarya kemudian dilanjutkan dengan materi pertama yang disampaikan oleh Dr. Bambang Sudarsono, M.Pd. Dalam penjelasannya, beliau menekankan pentingnya memahami gaya selingkung dari pihak yang menyediakan pendanaan. “DPPM ini menjadi perhatian utama bagi banyak dosen di Indonesia. Oleh karena itu, untuk lolos pendanaan dari DPPM kita mengajukan proposal yang sesuai dengan gaya selingkung dari DPPM. Setiap lembaga memiliki standar yang berbeda, dan hal ini perlu dipahami agar proposal kita dapat diterima,” ujar Dr. Bambang.
Sesi berikutnya dipimpin oleh Dr. Ika Maryani, S.Pd., M.Pd., yang mengingatkan para dosen untuk tidak hanya sekadar menyusun proposal, tetapi juga untuk memastikan bahwa proposal yang diajukan sudah benar-benar sempurna. “Bapak/Ibu, jika nanti mengumpulkan proposal, pastikan proposal yang diajukan sudah benar-benar sempurna. Sebab, reviewer akan mencari kesalahan sekecil apapun. Kesalahan yang dianggap sepele sekalipun bisa menjadi alasan bagi reviewer untuk menolak proposal kita,” ungkap Dr. Ika dengan tegas.
Acara ini diakhiri dengan sesi review proposal, di mana pemateri mengevaluasi proposal yang akan diajukan Dosen-dosen PBSI UAD. Kemudian pemateri memberikan masukan dan saran terkait cara memperbaiki dan menyempurnakan proposal mereka, sehingga siap untuk diajukan dengan kualitas terbaik. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan seluruh dosen PBSI UAD dapat lebih siap dan percaya diri dalam menyusun proposal penelitian dan pengabdian, serta diharapakan memiliki peluang yang besar untuk meraih pendanaan dari DPPM pada tahun 2025.