PBSI UAD Gelar Diskusi “Anti-Galau Skripsi” Bersama Dr. Yosi Wulandari, M.Pd.
Yogyakarta, 3 Mei 2025 — Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan sebuah diskusi akademik bertajuk “Tips Menulis Skripsi Tanpa Galau”. Narasumbernya adalah Dr. Yosi Wulandari, M.Pd., dosen PBSI UAD sekaligus figur inspiratif yang dikenal luas di kalangan mahasiswa, termasuk lewat aktivitasnya di media sosial.
Kegiatan ini digelar untuk memberikan bekal, arahan, sekaligus semangat kepada mahasiswa yang tengah menghadapi proses penulisan skripsi.
Menurut Dr. Yosi, rasa cemas atau galau dalam mengerjakan skripsi adalah sesuatu yang normal. Namun, kondisi ini bisa menjadi masalah bila berubah menjadi penghindaran, misalnya enggan menemui dosen pembimbing atau jarang datang ke kampus. Ia menekankan pentingnya mengenali diri sendiri, berdamai dengan kelemahan, dan fokus pada potensi diri, alih-alih membandingkan diri dengan orang lain.
Selain itu, ia juga memberikan sejumlah strategi praktis, seperti:
-
Menjalin komunikasi rutin dengan dosen pembimbing atau wali akademik.
-
Memilih topik penelitian sesuai minat dan passion.
-
Mulai berkenalan dengan dunia riset sejak dini, misalnya dengan ikut serta dalam penelitian dosen atau hibah Kemendikbud.
Mahasiswa yang aktif di kegiatan penelitian, lanjutnya, bahkan bisa memanfaatkan jalur rekognisi tugas akhir untuk penyelesaian studi.
Lebih jauh, Dr. Yosi menjelaskan bahwa PBSI UAD menyediakan dua opsi penyelesaian studi: jalur skripsi atau publikasi ilmiah. Keduanya memiliki keunggulan masing-masing, tergantung pada bidang riset dan arah karier yang ingin dituju mahasiswa. Ia pun mengingatkan, motivasi utama dalam menyelesaikan skripsi sebaiknya tumbuh dari diri sendiri, bukan bergantung pada teman atau pasangan.
Menutup sesi, Dr. Yosi memberikan pesan yang menggugah:
“Aku adalah batas dari mimpiku.”
Ia mengajak mahasiswa untuk mencintai proses, menjaga konsistensi, dan meyakini bahwa skripsi bukanlah momok menakutkan apabila dijalani dengan niat, tekad, dan doa.