PBSI UAD Hadirkan Eka Nusa Pertiwi dalam Kuliah Tamu “Memahami Seni Peran”
Yogyakarta — Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah tamu bertema “Memahami Seni Peran” pada Jumat, 20 Juni 2025. Bertempat di ruang pemeranan Laboratorium PBSI, Gedung Laboratorium Terpadu lantai 7, kegiatan ini menghadirkan Eka Nusa Pertiwi, M.Sn.—aktris, sutradara, produser film, dan founder laboratoryofacting—sebagai narasumber utama.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa PBSI tentang pentingnya seni peran dalam dunia teater dan film. Dalam sesi materinya, Eka Nusa Pertiwi mengupas unsur-unsur dasar keaktoran, seperti ekspresi tubuh, penguasaan vokal, penghayatan emosi, serta kemampuan dalam menafsirkan naskah. Ia juga memperkenalkan berbagai pendekatan akting, mulai dari metode Stanislavski dan teknik Meisner, hingga pendekatan teater fisik yang menekankan ekspresi tubuh sebagai media utama penyampaian pesan.
Selain paparan teori, kuliah tamu ini juga dilengkapi dengan sesi praktik yang melibatkan langsung mahasiswa PBSI. Mereka diajak untuk mencoba berbagai latihan dasar akting seperti olah tubuh, artikulasi vokal, improvisasi, serta teknik menyampaikan dialog secara emosional dan autentik. Dengan arahan langsung dari narasumber yang berpengalaman di industri seni peran, mahasiswa PBSI tampak antusias dan aktif terlibat dalam setiap sesi latihan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen PBSI UAD dalam memperluas wawasan mahasiswa tidak hanya di bidang bahasa dan sastra, tetapi juga dalam seni pertunjukan yang memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan dan kreativitas. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa PBSI diharapkan tidak hanya memahami konsep seni peran secara teoritis, tetapi juga mampu menerapkannya secara nyata dan profesional di berbagai konteks pembelajaran dan karya kreatif.
Dengan atmosfer pembelajaran yang interaktif dan inspiratif, kuliah tamu ini berhasil membuka perspektif baru bagi mahasiswa PBSI tentang dunia keaktoran dan potensinya sebagai sarana ekspresi serta pengembangan karakter.