Studi Bahasa dalam Konteks Kurikulum Merdeka: Peluang dan Tantangan
Yogyakarta, 29 Maret 2023 – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Studi Bahasa dalam Konteks Kurikulum Merdeka: Peluang dan Tantangan”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan dimulai pada pukul 14.00 WIB. Kuliah umum ini menghadirkan Rangga Asmara, M.Pd. sebagai pemateri utama dan dipandu oleh Sudaryanto, M.Pd. selaku moderator.
Acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa, dosen, dan peserta lainnya mengenai implementasi studi bahasa dalam Kurikulum Merdeka, yang saat ini menjadi bagian dari sistem pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka menawarkan fleksibilitas bagi pendidik dalam merancang pembelajaran yang lebih adaptif terhadap kebutuhan dan konteks lokal siswa.
Dalam pemaparannya, Rangga Asmara, M.Pd. menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih dalam pengelolaan pembelajaran. Dengan pendekatan ini, guru memiliki kesempatan untuk menyusun strategi pengajaran yang lebih relevan dan inovatif agar pembelajaran bahasa menjadi lebih menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Fleksibilitas ini memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan mengeksplorasi kemampuan berbahasa mereka secara lebih mendalam.
Namun, di samping peluang yang ada, pemateri juga menguraikan berbagai tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, terutama dalam studi bahasa. Salah satu kendala utama yang dihadapi adalah keterbatasan sumber daya, baik dalam bentuk bahan ajar, fasilitas, maupun kesiapan tenaga pendidik. Banyak guru yang masih memerlukan pemahaman lebih mendalam mengenai esensi dan implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat menerapkannya secara efektif di dalam kelas. Selain itu, kesenjangan pemahaman antara satu sekolah dengan sekolah lainnya juga menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan kurikulum ini secara merata.
Pemateri menekankan bahwa peran guru sangatlah krusial dalam keberhasilan penerapan Kurikulum Merdeka, terutama dalam pembelajaran bahasa. Guru diharapkan mampu merancang strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, serta memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu, kolaborasi antara pendidik, pemerintah, dan institusi pendidikan lainnya juga diperlukan agar tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka dapat diatasi dengan baik.
Selama sesi diskusi, peserta kuliah umum terlihat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan berbagi pandangan terkait implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai institusi pendidikan. Beberapa peserta menyampaikan kekhawatiran terkait kesiapan sekolah dalam menghadapi perubahan kurikulum ini, sementara yang lain menyoroti pentingnya pelatihan yang berkelanjutan bagi para pendidik agar mereka dapat lebih memahami dan mengimplementasikan kurikulum dengan optimal.
Di akhir sesi, pemateri berharap bahwa melalui diskusi ini, para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas mengenai peluang dan tantangan dalam penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya dalam studi bahasa. Ia juga mengajak para pendidik dan mahasiswa calon guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu menghadapi perubahan dalam sistem pendidikan dengan lebih siap dan kreatif.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, diharapkan peserta, khususnya mahasiswa PBSI UAD, dapat lebih memahami bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diimplementasikan dalam studi bahasa, serta bagaimana mereka sebagai calon pendidik dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pembelajaran yang lebih efektif dan adaptif di masa depan.