Posts

Lulusan PBSI UAD Wisudawan Terbaik FKIP Juli 2019

Tiga lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD menjadi wisudawan terbaik FKIP Periode Juli 2019. Ketiga lulusan itu ialah Uky Eji Anggara, S.Pd., Muhammad Yusa Dwi Putranto, S.Pd., dan Mujur Mayang Sari, S.Pd. Ketiganya merupakan mahasiswa Prodi PBSI FKIP UAD angkatan 2015. Ditemui Humas FKIP UAD, Senin (22/7), Uky mewakili dua temannya menyampaikan rasa syukurnya.

“Alhamdulillah saya bisa lulus tepat waktu dan dapat IPK 3,94,” ujarnya. Mudah-mudahan, lanjutnya, prestasi saya dapat diikuti oleh teman-teman seangkatan saya dan adik-adik tingkat saya sehingga Prodi PBSI FKIP UAD akan semakin berprestasi di masa-masa mendatang.

Uky menulis skripsi berjudul “Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dan Kaitannya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Yogyakarta”. Skripsi itu ia tulis di bawah bimbingan Dra. Triwati Rahayu, M.Hum. “Beliau telah membimbing penulisan skripsi saya dengan benar dan baik sehingga proses kelulusan saya lancar,” ucapnya. Melalui skripsinya itu, Uky ingin mengetahui kaitan antara GLS dan pembelajaran Bahasa Indonesia.

Sementara itu, Mujur menulis skripsi berjudul “Kajian Keutuhan Wacana dalam Video Motivasi Paytren dan Kaitannya dengan Teks Ceramah di SMA Kelas X” di bawah bimbingan Dedi Wijayanti, M.Hum. Mujur menjadi wisudawan terbaik di FKIP dengan predikat kelulusan cumlaude dan IPK 3,96. “Alhamdulillah orang tua saya, terutama Ibu bisa menghadiri diwisuda saya,” ungkapnya. Selamat dan sukses ya, Mas Uky, Mas Yusa, dan Mbak Mujur! (SDY)

Dosen PBSI Latih Mahasiswa Se-DIY Menulis Artikel Populer

Sudaryanto, M.Pd., seorang dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP UAD memberi Pelatihan Penulisan Artikel Populer Mahasiswa Se-DIY, Rabu (20/3) di Meeting Room Kampus II Unit B. Tema pelatihan tersebut adalah “Menjadikan Mahasiswa yang Terampil dalam Menulis Artikel Sesuai Kaidah-Kaidah yang Baik dan Benar”. Adapun moderator dalam pelatihan itu adalah Danang Sukantar, M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan UAD.

Ditemui Humas FKIP UAD, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD Dr. Dedi Pramono, M.Hum. mengatakan, pelatihan ini terbuka untuk mahasiswa S-1, khususnya dari perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama dalam pengembangan bakat dan minat diri. Alhamdulillah, tercatat ada 17 PTS yang mengirimkan mahasiswanya untuk ikut dalam pelatihan ini,” ujar dosen Program Studi Sastra Indonesia FSBK UAD ini.

Dalam materinya, Sudaryanto berbagi kiat-kiat menulis artikel yang layak muat dan bermanfaat. Pertama, topik artikel harus aktual. Kedua, struktur artikel mudah dipahami. Ketiga, cantelkan berita dari media massa yang ingin Anda tuju/bidik. Keempat, bidiklah momentum. Kelima, cermatilah aspek bahasa artikel. Keenam, kirimkan artikel ke pos-el redaksi. Ketujuh, rutinkanlah menulis artikel. “Kiat-kiat tersebut perlu dicoba sehingga Anda dapat menjadi penulis artikel yang baik dan profesional,” harap kolumnis dan penulis buku Historisitas Kongres Bahasa Indonesia (1938—2013) ini.

Sosialisasi Program Studi PBSI UAD di Radio MBS FM

PBSI UAD ikuti kegiatan “Bincang Siang” di Radio MBS FM pada 25 April 2018. Kegiatan ini secara umum dilakukan untuk sosialisasi UAD kepada masyarakat. Secara khusus, kegiatan ini menjadi ajang interaksi antara PBSI UAD dan masyarakat luas. PBSI UAD menghadirkan narasumber Roni Sulistyono, M.Pd. dan Wachid Eko Purwanto, M.A.

Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI

Bahasa merupakan media untuk menunjukkan identitas kultural sebuah negara, sekaligus pemersatu negara yang memiliki suku dan adat istiadat yang beragam. Begitu pula dengan peran bahasa Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi awal lahirnya bahasa Indonesia, dan dijadikan sebagai bahasa nasional.

Saat ini, sedang gencar tentang isu akan dibangun perguruan tinggi asing di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara. Sayangnya, perguruan tinggi tersebut bisa menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Sebab, pembelajaran bahasa asing akan lebih tinggi perkembangannya daripada bahasa Indonesia sendiri. Ini akan berdampak pada berkurangnya minat orang-orang untuk memperlajari bahasa Indonesia.

“Hal ini menjadi tugas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) untuk selalu memelihara bahasa nomor satu kita. Selain itu, pendidikan untuk bahasa Indonesia harus semakin bagus, kita harus menangkal kepunahan bahasa kita. Apalagi anak-anak kecil sekarang banyak menggunakan bahasa yang tidak baku, sehingga dapat berdampak buruk bagi bahasa jika tidak segera diubah,” jelas Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara seminar nasional PBSI UAD.

Seminar yang berlangsung pada Sabtu (03/03/2018) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ini mengundang Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd, dan Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum sebagai pembicara. Tema yang diangkat  adalah “Paradigma Mutakhir Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI”.

Seperti yang sudah diketahui, mutu pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Hasil tes internasional dari tahun ke tahun, siswa Indonesia selalu berada di posisi bawah. Hasil Program in Internastional Reading Literacy (PIRL), Indonesia memperoleh skor 405, peringkat ke 41 dari 45 negara peserta, jauh dibandingkan sama Singapura yang berada nomor 2 di atas.

“Dengan adanya seminar nasional ini, semoga kita dapat memelihara budaya prestasi, dan dapat bersaing di kancah dunia,” harap Kasiyarno. (ASE/Humas UAD)

Penulis Cahaya di Tirai Sakura Sambangi FAS UAD

Riza Perdana Kusuma, penulis novel best seller Cahaya di Tirai Sakura hadir dalam Forum Apresiasi Sastra (FAS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain sebagai penulis ia juga bertindak sebagai pembedah, dengan dimoderatori oleh Jemi Ilham.

“Malam ini, saya khusus datang ke Yogyakarta hanya untuk UAD!” serunya di tengah-tengah sesi bedah buku.

Bertempat di aula kampus 2 UAD Jalan Pramuka, Riza menceritakan kisah hidupnya selama di Jepang yang ia tuangkan dalam novel tersebut. Ia tak henti-hentinya memberikan motivasi pada seluruh audiens, baik motivasi dalam menulis maupun motivasi dalam hidup. Baginya, mimpi itu perlu dan mungkin sekali dapat terwujud.

“UAD sebetulnya kampus ketujuh belas yang saya hadiri sejak peluncuran buku ini. Memang sejak menulis, saya berkomitmen this is a time for me to giving back to the society. Inilah saatnya saya kembali memberikan sesuatu, mengabdi kepada masyarakat. Saya melakukan ini bukan untuk komersial, tetapi untuk beramal dengan sesuatu yang diberikan Allah Swt. Jadi begitu ini kesampaian (buku Cahaya di Tirai Sakura terbit), saya bernadzar bahwa setiap undangan yang saya dapatkan maka akan saya perjuangkan untuk bisa menghadirinya,” jelas Riza saat ditemui seusai acara.

Riza mengaku sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang hadir dalam bedah buku Cahaya di Tirai Sakura.

“Saya selalu bersemangat ketika melihat orang lain mengapresiasi buku saya. Bahwa tidak banyak orang diberi kesempatan untuk bisa membagi apa yang dialami dalam hidupnya. Dan alhamdulillah, saya sudah mendapatkan banyak sekali dalam hidup ini sehingga saya ingin selalu berbagi. Setiap kali saya melihat antusiasme yang semacam ini, saya merasa itu sebuah anugerah untuk saya.”

Dalam acara yang diselenggarakan pada 28 Februari 2018 ini, Riza membagikan beragam cerita unik selama tinggal di Jepang, motivasi menulis, hingga tips sukses dalam hidup. (dev/Humas UAD)

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55191
Telp. (0274) 563515, 511830
Fax. (0274) 564604

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960