Menjadi Guru yang Menyenangkan

Pendidikan sejatinya tidak hanya fokus pada nilai dan kecerdasan belaka, tetapi juga menciptakan proses belajar yang bahagia. Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, jauh-jauh hari sudah berpesan dan menekankan pendidikan yang menyenangkan. Ia menjadikan sekolah sebagai tempat belajar yang mengasyikkan.

“Pendidikan dan proses belajar yang bahagia dan menyenangkan diawali dari guru yang merdeka. Guru yang bisa membebaskan anak, antusias dalam menularkan rasa ingin tahu pada anak, serta seorang guru harus selalu belajar agar pantas dan terampil dalam mengajar. Guru juga harus memiliki komitmen pada tujuan belajar, mandiri, dan reflektif,” jelas Dr. Purwati Zisca Diana, M.Pd.

Ia hadir dalam kuliah umum bertajuk “Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” kunjungan Universitas PGRI Ronggolawe ke Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Harapannya dengan adanya kunjungan ini, kedua universitas bisa saling tukar gagasan tentang mengajar yang menyenangkan dan bisa diterapkan di masing-masing program studi. Sebab, lulusan nantinya akan berkecimpung di bidang tersebut.

HMPS PBSI UAD Raih PHP2D 2020

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan kesempatan bagi organisasi mahasiswa (ormawa) untuk turut serta meraih prestasi. Hal tersebut dibuktikan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang berhasil menjadi ormawa peraih Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Tahun 2020.

PHP2D merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa anggota organisasi kemahasiswaan, yang berkontribusi secara langsung kepada masyarakat di desa. Program ini didanai langsung oleh Dirjen Dikti Kemendikbud RI. “Pengembangan Sentra Kuliner Berbasis Kearifan Lokal di Desa Gilangharjo” menjadi judul yang diangkat oleh HMPS PBSI dan berhasil lolos hingga tahap pendanaan.

Riefda Arya Kelana mahasiswa Program Studi (Prodi) PBSI selaku ketua HMPS PBSI mengutarakan, pada program ini memilih desa Gilangharjo sebagai pusat pemberdayaan karena dinilai berpotensi besar. Peternakan bebek, perkebunan kopi, kuliner khas daerah seperti keripik karak, keripik daun kelor, kue ubi, bakpia, peyek, dan keripik cabai, juga masih tergolong produksi rumah tangga. Sektor tersebut akan dikembangkan dalam bentuk sentra wisata dengan menggabungkan sebagai pusat kuliner.

UKBI: Tes Mengukur Kemampuan Berbahasa Indonesia

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengadakan webinar Tips dan Trik Jitu Lulus Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bertajuk “Bersatu dengan Bahasa untuk Indonesia Sehat”, via Zoom.

“UKBI meliputi lima seksi. Seksi I (Mendengarkan) terdapat 40 soal berdurasi 30 menit, wacana lisan dalam bentuk 4 dialog dan 4 monolog, setiap dialog dan monolog terdiri atas 5 butir soal. Seksi II (Merespons Kaidah) berisi 25 soal dengan durasi 20 menit, soal tertulis berupa kalimat yang direspons peserta dengan memilih opsi pengganti untuk bagian yang salah. Seksi III (Membaca), 40 soal dengan durasi 45 menit, wacana tulis berjumlah delapan wacana, setiap wacana terdiri atas 5 butir soal,” papar Mulyanto, M.Hum., anggota penguji UKBI DIY selaku pembicara pertama.

Seksi IV (Menulis), 1 soal berdurasi 30 menit, soal tertulis berupa permintaan untuk mempresentasikan gambar/diagram/ tabel ke dalam wacana tulis 200 kata. Seksi V (Berbicara), satu soal berdurasi 15 menit, soal tertulis berupa permintaan untuk mempresentasikan gambar/diagram/ tabel ke dalam wacana lisan selama 5 menit persiapan dan 10 menit presentasi.

Pentingnya Sikap Kepemimpinan dalam Organisasi

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Samaba atau Sapa Mahasiswa Baru bertemakan “Membangun Generasi Muda Bertalenta dan Berjiwa Kepemimpinan” melalui platform Google Meeting pada 22 November 2020.

Berbicara tentang kepemimpinan, Fitri Merawati M.A. selaku dosen PBSI dan pemateri dalam acara tersebut mengatakan, “Kepemimpinan dan kekuasaan adalah dua hal yang berbeda atau tidak bisa disamakan. Kekuasaan sangat erat dengan kepemilikan, tetapi kalau memimpin lebih kepada bagaimana kita mengelola, bagaimana cara kita me-manage sesuatu hingga sesuatu tersebut menjadi lebih baik.”

Sering kali terjadi ketika seseorang diberikan hak untuk memimpin, kemudian muncul rasa ingin memiliki dan menguasai yang justru otoriter. Menjadi pemimpin seharusnya selalu berupaya melakukan yang terbaik agar organisasi yang ia pimpin tetap terjaga. Jadi, bedakan antara kepemimpinan dan kekuasaan supaya kita tidak salah.

Adapun strategi-strategi kepemimpinan menurutnya adalah memahamii ruang kepemimpinan/tugas, memiliki visi dan misi yang jelas, komitmen, konsisten, loyal, komunikasi, berpikir positif, berpikir terbuka (siap memberi dan menerima kritik/masukan).

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta 55191
Telp. (0274) 563515, 511830
Fax. (0274) 564604

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960