PBSI UAD Ikuti Proses Audit Mutu Internal
/in Berita /by pbsiPBSI UAD ikuti proses Audit Mutu Internal (AMI) pada 20 April 2018. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan tujuan mengembangkan dan memantau mutu berbagai program studi di UAD. Proses audit meliputi pemeriksaan, pengecekan, dan pemantauan beragam program kerja yang direncanakan oleh program studi terkait. AMI dilakukan oleh auditor -auditor yang terlatih dan dikelola oleh Komisi Audit terpusat pada tingkat Universitas Ahmad Dahlan dan di bawah Badan Penjaminan Mutu (BPM). Tim AMI terdiri dari beberapa orang auditor untuk melaksanakan tugas audit sebuah unit atau program studi pada jadwal yang sudah ditentukan. Auditor yang datang melakukan audit di PBSI UAD adalah Lolita, M.Sc., Apt dan Imam Azhari, S.Si., M.Cs..
PBSI UAD Adakan Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester
/in Berita /by pbsiPBSI UAD kembali adakan workshop penyusunan RPS. Kegiatan ini dilaksanakan pada 17-18 April 2018. Workshop ini adalah kegiatan yang sudah direncankan dan diadakan secara berkala setiap semester. Tujuan kegiatan ini adalah memantau dan membimbing proses perancangan kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang akan dilakukan pada semester berikutnya. Dengan adanya kegiatan ini, pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat lebih teratur. Proses penyusunan dilakukan dengan presentasi dan diskusi setiap mata kuliah yang diampu oleh dosen. Saran yang didapatkan dalam proses tersebut dilanjutkan dengan proses revisi RPS dan berbagai perangkat pendukung pembelajaran. Yosi Wulandari, M.Pd. selaku koordinator kegiatan menyatakan bahwa respon dosen terhadap kegiatan ini cukup baik.
PBSI UAD Gelar Temu Alumni
/in Berita /by pbsiBANTUL (KRjogja.com) – Temu Program Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) digelar di Auditorium Masjid Ahmad Dahlan Kompleks Islamic Center Kampus 4 UAD, Jalan Lingkar Selatan, Tamanan Bantul. Dalam acara itu juga menghadirkan tiga pembicara lintas generasi alumni PBSI UAD dengan latar pekerjaan lain.
Ketua Panitia Dra. Sudarmini, MPd, Selasa (6/3) mengatakan, hadir sebagai pembicara yakni Dr Asyraf Suryadin (Kepala Biro Kesra Provinsi Bangka Belitung) sekaligus Pjs Walikota Pangkalpinang. Pembicara kedua Esti Suryani MPd, guru berprestasi di DIY dan Jateng dari SMK Negeri 1 Surakarta serta Mahfud Suwono Jati, SPd (Penyidik di Polda DIY).
Dijelaskannya, temu alumni PBSI UAD ini sarana menjalin silaturahmi dan mempererat sinergi. Hubungan baik antara alumni dan program studi harus dijaga, karena alumni merupakan salah satu aset penting yang tidak boleh dikesampingkan. “Setiap alumni punya cara berbeda dalam menyebarkan ilmu. Bisa melalui lembaga pemerintahan, guru, bahkan bekerja di kepolisian. Ini menunjukkan bahwa lulusan PBSI UAD memiliki keterampilan diberbagai bidang,” jelasnya.
Ketua Program Studi, Dra Triwati Rahayu MHum menginginkan adanya koneksi dan komunikasi yang berkelanjutan, terutama untuk alumni yang berada di luar Jawa. “Terkadang sulit untuk menjalin koneksi dengan alumni yang ada di luar Jawa, tetapi kami sedang mengusahakan. Intinya antara alumni dan program studi tetap harus menjaga komunikasi.” katanya.
sama diketahui, dalam acara itu alumni tertua yang hadir angkatan 1982 dan yang termuda 2013. Selain mengadakan panel diskusi, tindak lanjut dari kegiatan yang bertajuk “Menjalin Koneksi dengan Alumni” untuk merumuskan Pengurus Alumni PBSI Pusat dan rencana penerbitan buku setiap tahun sekali. (Roy)
Arsip Kedaulatan Rakyat 6/3/2018
Jadwal Seminar Proposal PBSI Tahap 3
/in Pengumuman /by pbsiAssalamualaikum wr.wb
Bagi Mahasiswa yang sudah mendaftar semprop dan sudah ada jadwal ujiannya, mohon segera mengumpulkan 2 eksemplar proposal ke TU dan bukti pembayaran semprop, paling lambat tanggal 3 April 2018 pkl. 12.00.
cover bidang sastra warna merah, bidang pengajaran warna biru dan bidang bahasa warna putih.
Jadwal klik disini
Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI
/in Berita /by pbsiBahasa merupakan media untuk menunjukkan identitas kultural sebuah negara, sekaligus pemersatu negara yang memiliki suku dan adat istiadat yang beragam. Begitu pula dengan peran bahasa Indonesia. Peristiwa Sumpah Pemuda menjadi awal lahirnya bahasa Indonesia, dan dijadikan sebagai bahasa nasional.
Saat ini, sedang gencar tentang isu akan dibangun perguruan tinggi asing di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara. Sayangnya, perguruan tinggi tersebut bisa menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Sebab, pembelajaran bahasa asing akan lebih tinggi perkembangannya daripada bahasa Indonesia sendiri. Ini akan berdampak pada berkurangnya minat orang-orang untuk memperlajari bahasa Indonesia.
“Hal ini menjadi tugas Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) untuk selalu memelihara bahasa nomor satu kita. Selain itu, pendidikan untuk bahasa Indonesia harus semakin bagus, kita harus menangkal kepunahan bahasa kita. Apalagi anak-anak kecil sekarang banyak menggunakan bahasa yang tidak baku, sehingga dapat berdampak buruk bagi bahasa jika tidak segera diubah,” jelas Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara seminar nasional PBSI UAD.
Seminar yang berlangsung pada Sabtu (03/03/2018) di Hotel Inna Garuda Yogyakarta ini mengundang Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono, Prof. Dr. Pujiati Suyata, M.Pd, dan Prof. Dr. Harun Djoko Prayitno, M.Hum sebagai pembicara. Tema yang diangkat adalah “Paradigma Mutakhir Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI”.
Seperti yang sudah diketahui, mutu pendidikan di Indonesia belum seperti yang diharapkan. Hasil tes internasional dari tahun ke tahun, siswa Indonesia selalu berada di posisi bawah. Hasil Program in Internastional Reading Literacy (PIRL), Indonesia memperoleh skor 405, peringkat ke 41 dari 45 negara peserta, jauh dibandingkan sama Singapura yang berada nomor 2 di atas.
“Dengan adanya seminar nasional ini, semoga kita dapat memelihara budaya prestasi, dan dapat bersaing di kancah dunia,” harap Kasiyarno. (ASE/Humas UAD)
Penulis Cahaya di Tirai Sakura Sambangi FAS UAD
/in Berita /by pbsiRiza Perdana Kusuma, penulis novel best seller Cahaya di Tirai Sakura hadir dalam Forum Apresiasi Sastra (FAS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain sebagai penulis ia juga bertindak sebagai pembedah, dengan dimoderatori oleh Jemi Ilham.
“Malam ini, saya khusus datang ke Yogyakarta hanya untuk UAD!” serunya di tengah-tengah sesi bedah buku.
Bertempat di aula kampus 2 UAD Jalan Pramuka, Riza menceritakan kisah hidupnya selama di Jepang yang ia tuangkan dalam novel tersebut. Ia tak henti-hentinya memberikan motivasi pada seluruh audiens, baik motivasi dalam menulis maupun motivasi dalam hidup. Baginya, mimpi itu perlu dan mungkin sekali dapat terwujud.
“UAD sebetulnya kampus ketujuh belas yang saya hadiri sejak peluncuran buku ini. Memang sejak menulis, saya berkomitmen this is a time for me to giving back to the society. Inilah saatnya saya kembali memberikan sesuatu, mengabdi kepada masyarakat. Saya melakukan ini bukan untuk komersial, tetapi untuk beramal dengan sesuatu yang diberikan Allah Swt. Jadi begitu ini kesampaian (buku Cahaya di Tirai Sakura terbit), saya bernadzar bahwa setiap undangan yang saya dapatkan maka akan saya perjuangkan untuk bisa menghadirinya,” jelas Riza saat ditemui seusai acara.
Riza mengaku sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang hadir dalam bedah buku Cahaya di Tirai Sakura.
“Saya selalu bersemangat ketika melihat orang lain mengapresiasi buku saya. Bahwa tidak banyak orang diberi kesempatan untuk bisa membagi apa yang dialami dalam hidupnya. Dan alhamdulillah, saya sudah mendapatkan banyak sekali dalam hidup ini sehingga saya ingin selalu berbagi. Setiap kali saya melihat antusiasme yang semacam ini, saya merasa itu sebuah anugerah untuk saya.”
Dalam acara yang diselenggarakan pada 28 Februari 2018 ini, Riza membagikan beragam cerita unik selama tinggal di Jepang, motivasi menulis, hingga tips sukses dalam hidup. (dev/Humas UAD)